-->

Monday, May 29, 2017

GEMERCIK KESUNYIAN

puisi, kesunyian, sastra, majalah 

Dari setiap lelah yang ku tuliskan.
Selalu terucap satu nama yang selalu ku agungkan.
Menjadikanku terlalu berharap kepada yang tak seharusnya kuharapkan.
Begitulah di setiap lelah menghampiriku dirimu lah yang menghiasi.
Aku salah...
Tak seharusnya dirimu yang ku agungkan tapi pembuat dari dirimu yang seharusnya ku agungkan.
Dari setiap gemercik kesunyian.
Ku ajukan namamu dalam doaku
Untuk apa ku lakukan hal itu.
Agar kau bisa menikmati kesunyianku.
Maaf...
Aku tak ingin semua orang tahu termasuk dirimu.
Biar kusimpan rapat namamu dalam kesunyian hingga malam penghabisan.

Bren
Langensari, 29 Mei 2017
Advertisement

Terima kasih sudah berkomentar
EmoticonEmoticon